Sunday, November 5, 2017

Melody Sudah Siap Hengkang Dari JKT48 Sejak Lama


 Member General Manajer JKT48, Melody Nurramdhani Laksani akhirnya mengumumkan kelulusanya dari JKT48. Rupanya keinginan untuk lulus itu telah ada sejak dua-tiga tahun lalu.

"Tapi memang (kelulusan) sudah dipikirkan dari jauh-jauh hari. Sebenarnya dua atau tiga tahun lalu kayak terpintas juga, aku kayaknya mendingan keluar dari JKT deh, atau graduate," ujar Melody. sehabis gelaran 'JKT48 Request Hour Setlist Best 30 2017', Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11/2017).

Meski demikan, Melody merasa masih banyak yang harus ia kerjakan. Tahun ini di usianya yang ke-25, adalah waktu yang tepat untuk terus melebarkan kariernya.

"Kalau misalnya menunggu lebih lama lagi, atau gimana kayaknya nggak akan bertemu waktu yang pas kalau nanti-nanti lagi. Karena menurut aku setiap masalah atau rezeki nggak bisa diukur, jadi kapanpun (kelulusannya) Insya Allah tepat sih," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Melody juga kilas balik saat masuk idol grup tersebut, walau pernah mengalami hal tidak enak, ia terus belajar di enam tahun selama kariernya.

''Enam tahun lalu waktu aku baru jadi member, aku baru tahu banyak hal. Waktu pertama kali masuk, aku alami yang tidak mengenakan di sini, aku belajar banyak hal apapun di dunia idol. Dari situ aku selalu mulai belajar, untuk memulai jadi yang lebih baik," ungkapnya.

Di sisi lain, ia juga sudah berencana untuk menggelar konser terakhirnya. Ia berjanji bakal manggung untuk terakhir kalinya bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-26.

''Nanti last show aku akan diadakan saat ultahku 24 maret 2018. Aku harap kalian bisa hadir ya, dengan ini aku harap selalu bantuan dan dukungannya untuk aku, terlebih lagi untuk JKT48,'' pungkasnya.


Friday, October 13, 2017

Program Rumah DP 0% Belum Terlaksanakan, PKS Salahkan Djarot


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mesti mewujudkan janji kampanye mereka, seperti program rumah DP nol persen. PKS juga menyerang Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terkait program ini.


Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan APBD DKI Jakarta untuk 2018 yang telah diteken Djarot tak memberi cukup ruang bagi Anies-Sandi untuk menjalankan program tersebut. Hidayat mengatakan seharusnya Djarot mendukung Anies-Sandi.

"Kita memahami dalam konteks APBD 2018, itu memang periode di mana Pak Djarot jadi gubernur kemudian menandatangani suatu anggaran belanja daerah yang tidak sepenuhnya mengakomodasi apa yang beliau... Pak Anies dan Pak Sandi. Ini memang kondisi yang sangat disayangkan," kata Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (13/10/2017).

Menurut Hidayat, seharusnya Djarot mendukung Anies-Sandi dengan memikirkan program pasangan yang diusung Gerindra dan PKS itu saat menyusun APBN 2018. Hidayat menyayangkan sikap Djarot terkait hal ini.

"Seharusnya ketika beliau tahu, kan sudah tahu yang akan jadi gubernur yang akan datang bukan Ahok-Djarot, tapi Anies-Sandi. Harusnya kalau memang betul-betul gubernur yang negarawan, disisakanlah ruang yang memungkinkan agar program baru dari gubernur yang dipilih rakyat, yang adalah suatu hal yang akan diberlakukan untuk kepentingan rakyat. Itu harusnya diberikan ruang," kritiknya.

"Apakah 10 persen, 20 persen dari APBD itu, diberi ruang untuk mengakomodasi sepenuhnya program-program dari gubernur yang baru karena, sekali lagi, APBD kan bukan milik pribadi Pak Djarot. APBD kan milik rakyat. Rakyat itu adalah yang kemarin mayoritas milih Pak Anies yang mereka adalah yang menuntut dilaksanakan program itu," imbuh Hidayat.

Program rumah DP nol persen, menurutnya, bukan program pribadi Anies, melainkan milik Pemprov DKI yang bisa dilaksanakan melalui APBD. Meski demikian, Hidayat mengakui masih ada ruang dalam APBD DKI 2018 yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkannya.


"Harusnya sekali lagi, ruang itu dibuka tapi nyatanya kan sangat kecil sekali. Dibuka sih, tapi sangat kecil," sesal Wakil Ketua MPR itu.

Hidayat pun yakin Anies-Sandi dapat mewujudkan program tersebut. Dia mendorong Anies memanfaatkan sisa waktu pada 2018 melakukan lobi-lobi bersama DPRD guna membahas APBD DKI.

"Menurut saya, ini jadi tugas buat Pak Anies karena untuk 2018 masih ada sisa waktu beberapa bulan anggota DPRD membedah lebih lanjut bagaimana agar program itu tetap bisa terlaksana tanpa bertentangan dengan APBD yang sudah ditandatangani," tutur Hidayat.


Sebelumnya diberitakan, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, Sudirman Said, mengisyaratkan program rumah DP Rp 0 belum bisa direalisasi tahun ini. Namun persiapan sudah dilakukan.

"DP Rp 0 programnya sudah disiapkan, tapi kita membutuhkan dukungan regulasi. Kita perlu bicara dengan otoritas keuangan, bicara dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BI (Bank Indonesia), dan itu sudah kita mulai," terang Sudirman, Jumat (13/10).

Namun Sudirman berharap program ini bisa dijalankan tahun depan. "Tapi tadi kan Pak Anies mengatakan ada program yang segera bisa kita mulai fisiknya, ada juga yang persiapan-persiapan. Kita berharap tahun depan bisa dimulai. Tapi tahun ini memerlukan regulasi tadi (untuk rumah DP Rp 0)" lanjutnya.







Tuesday, October 10, 2017

Eggi Sudjana Sebut Biaya Hidup Habib Rizieq Dijamin Pemerintah Arab



Habib Rizieq Syihab, yang menjadi tersangka kasus dugaan pornografi, belum kembali ke Tanah Air. Pengacara Eggi Sudjana mengatakan kebutuhan Habib Rizieq selama di Arab dibiayai pemerintah Arab Saudi.

"Dia kan banyak teman, alumni sana dan banyak jaringan. Dia sudah dinyatakan keturunan Nabi Muhammad ke-39 apa berapa gitu. Nasab (garis keturunan) sudah jelas. Menurut pemerintahan Kerajaan Saudi, kalau dia nasab sampai ke Rasulullah, dijamin semua oleh pemerintah itu," kata Eggi di Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Selasa (10/10/2017).

Lanjut dia, pemerintah Arab Saudi juga menerima Rizieq. Riziq melakukan berbagai kegiatan di tempat suci tersebut.

"Kalau nggak menerima, dia udah didemo. Kegiatannya dakwah, kunjungan-kunjungan. Dia kan alumni di sana juga, Riyadh," imbuhnya.

Kata Eggi, Riziq belum berencana kembali ke Indonesia. Keputusan itu demi keamanan dan persatuan di Indonesia.

"Yang pasti dia menekankan pada saya, tidak pulangnya dia menjaga persatuan Indonesia. Anda bayangkan, pendukung Ahok, misalnya, juga pendukung Jokowi pengen sekali Habib Rizieq ditahan. Sementara pendukung Habib Rizieq nggak mau dong ditahan. Kalau ini terjadi, konflik, benturan, jadi gimana," imbuh Eggi.

Meski begitu, Eggi enggan berkomentar banyak saat ditanya soal status tersangka Rizieq. Menurutnya, penetapan status itu urusan penyidik.

"Itu urusan polisi, bukan saya. Kalau polisi melihat ini nggak bener, tangkep aja mestinya. Itu urusan penyidik, bukan saya," katanya.

Sunday, October 8, 2017

Ngebut Di Gang, Aceng Tewas Dibacok Ali di Koja


Aceng (38) tewas dibacok oleh Mat Ali (28). Hal ini berawal dari Mat Ali yang tidak terima saat Aceng mengendarai sepeda motor di dalam gang dengan ngebut.

"Korban dan pelaku cekcok mulut dikarenakan pelaku naik sepeda motor di dalam gang ngebut, kemudian pelaku tidak terima sehingga terjadi ribut," kata Kapolsek Koja Kompol Supriyanto lewat keterangannya, Minggu (8/10/2017).

Peristiwa ini terjadi pada siang hari tadi sekitar pukul 13.30 WIB di Jalan Syawal III RT 13/03, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Warga sempat mendamaikan keduanya. Mat Ali lalu pulang ke rumahnya.

Tapi keributan kembali terjadi. Aceng lalu tewas karena bagian kepala belakangnya dibacok menggunakan golok oleh Mat Ali.

"Korban dan pelaku ribut kembali yang mana pelaku membawa sajam berupa sebilah golok. Korban dibacok tepat mengenai kepala bagian belakang sehinggga meninggal dunia," tutur Supriyanto.

Mat Ali kemudian melarikan diri. Hingga saat ini polisi masih mencari Mat Ali. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

AGEN BANDAR KARTU RESMI DAN TERBESAR



Saturday, October 7, 2017

Terciduk Spa Gay Rp.165.000, Dapat Kondom Dan Pelumas


Polisi berhasil membongkar praktik prostitusi sesama jenis untuk lelaki berkedok spa. Para penyuka sesama jenis ini diwajibkan membayar tiket masuk untuk menikmati fasilitas.

"Tiketnya seharga Rp 165 ribu sudah masuk. Masuk situ bayar Rp 165 ribu dapat kondom dan minyak oil, pelumas," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017).

Kelompok lelaki penyuka sesama jenis ini memanfaatkan lokasi spa untuk berkamuflase melampiaskan hasrat mereka. Lelaki gay ini datang ke lokasi dengan berbagai cara.

"Dia masuk ke tempat spa ini bisa sendirian, bisa berdua, ini laki-laki ya. Berdua itu sudah pasangan, kemudian dia masuk ke tempat spa itu. Kemudian juga sendiri juga bisa masuk, tiketnya seharga Rp 165 ribu sudah masuk," tutur Argo.


Argo menyebut praktik prostitusi gay tak dibenarkan di Indonesia. Pemilik spa yang memfasilitasi aksi ini dapat dijerat hukum.

"Para pemilik kemudian peran pengelolanya itu melanggar UU Pornografi, Pasal 30 juncto 4 ayat 2 UU No 44 Tahun 2008 dan/atau Pasal 296 KUHP. Ini ancamannya 6 tahun," ucap Argo.

Pengungkapan kasus ini bermula saat polisi mendapat informasi dari masyarakat pada Jumat, 6 Oktober 2017, bahwa ada sebuah spa yang menyediakan jasa prostitusi sesama jenis: lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Malam harinya, sekitar pukul 22.00 WIB, polisi melakukan penangkapan. 

Friday, October 6, 2017

Kisah Napi Narkoba Tobat Dan Sukses Bisnis Singkong Di Salatiga Eko Susanto


Banyak yang menyebut Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan "sekolah" bagi tahanan maupun narapidana (napi). Hal ini mengingat setelah keluar dari Lapas, justru kembali beraksi, bahkan naik kelas melakukan tindakan kriminal. Namun hal ini tak berlaku bagi eks napi narkoba, Hardadi (46).

Soal narkoba, katanya Hardadi, tidak mengenal orang kaya maupun orang miskin pun bisa terkena. Dari awalnya hanya dikasih gratis hingga membuat ketagihan lagi.

"Saya mulai mengenal sejak 1997, kemudian tahun 2009 di daerah Tipes, Solo tertangkap," tutur Hardadi saat ditemui di outlet singkong keju D-9 di Kota Salatiga, Jumat (6/10/2017).

Dari penangkapan bersama tiga rekannya, ia pun dijatuhi vonis hakim selama 6 bulan penjara. Ia harus menjalani hukuman di Blok D-9, yang merupakan kamar bagi para napi yang tersangkut masalah narkoba.

Meski demikian, baik istri, keluarga besarnya hingga para tetangganya memberikan dukungan dan tidak membencinya. Bahkan mereka justru memberi semangat padanya agar berubah menjadi orang yang lebih baik.


AGEN BANDAR KARTU ONLINE TERBESAR

"Rasanya seperti kiamat. Saya justru saat berada di lapas tersebut ketemu Ustadz Abu, Hanung dan Pondra. Ketemu di masjid belajar baca Alquran dan mendapatkan pencerahan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keyakinan saya untuk berubah, pokoknya berubah yang baik," tuturnya.

Tepatnya pada 22 Agustus 2009, Hardadi bebas dari lapas kemudian pulang menuju rumahnya di Salatiga. Setelah itu, teringat orang berjualan singkong goreng di Jakarta. Untuk itu, ia mulai merintis berjualan nasi dan es.

Kemudian dari berjualan nasi dan es tersebut, labanya disisihkan untuk membeli singkong. Dari praktik sendiri, kemudian menjual singkong yang menawarkan dengancara mulut ke mulut.

"Awalnya saya kirim SMS kepada saudara, tetangga maupun lainnya menawarkan singkong keju. Saya pun siap mengantarnya dengan bungkus kardus snack seharga Rp 5 ribu. Kami pakai merek D-9 sebagai pengingat," kenang Hardadi.


Selanjutnya, pada awal tahun 2010 dia memperoleh pinjaman sebesar Rp 2 juta dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Uang pinjaman itu digunakannya untuk membuat gerobak. 

Selanjutnya, Hardadi berjualan di seputaran Lapangan Pancasila Kota Salatiga. Selain itu, ia aktif mengikuti bazar maupun pameran UKM di Kota Salatiga hingga luar kota.

"Setelah 2 tahun berjualan di Lapangan Pancasila, saya memutuskan berjualan di rumah. Kebetulan, di sekitar rumah saya ada yang jualan getuk maupun singkong juga," ujar suami dari Dyah Kristanti (40) itu.

Dyah menambahkan, seluruh keluarga mendukung setiap usaha yang dilakukan suaminya. 

"Kami sekeluarga mendampingi dan mendukung Pak Hardadi karena beliau layak diperjuangkan. Pak Hardadi bertaubat dari masa lalunya yang kelam dan bertekad memulai hidup baru," kata melalui pesan singkat dalam perjalanan dari Solo.

Semula hanya ada satu karyawan, kini ada sekitar 100 karyawan yang dilibatkan dalam produksi Singkong Keju D-9, itu. 

Thursday, October 5, 2017

Momen Haru Saat Staf Balai Kota Menerima Surat Balasan Dari Ahok


Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengisi hari-harinya di tahanan dengan membalas surat yang datang ke Mako Brimob. Salah satu surat yang dibalas Ahok adalah dari Indah Pujiati.

Rupanya, Indah adalah pekerja di Balai Kota yang sehari-hari dulu menyiapkan makanan untuk Ahok. Sejak Ahok masih berstatus Wakil Gubernur hingga terakhir Ahok ditahan atas putusan pengadilan.

Surat dari Indah dan balasan yang diberikan Ahok itu di-upload di akun Instagram Ahok dan Indah, Kamis (5/10/2017). Dalam surat balasannya, Ahok juga menyertakan fotonya bersama Indah saat di Balai Kota.


"Namanya mba Indah, @indahpujiati74 setiap siang dan sore selalu menyiapkan makanan untuk pak Ahok semasa menjadi wakil gubernur dan gubernur DKI Jakarta. Karena kangen, mba Indah kirim surat untuk pak Ahok ke mako brimob," tulis Tim BTP dalam caption foto di akun Instagram Ahok. 

Dalam sebuah video, Indah tampak membacakan surat yang dia terima dari Ahok. Mata Indah berkaca-kaca dan tampak terharu. 

Berikut ini surat yang diberikan Ahok kepada Indah yang diunggah di Instagram: 

Depok, 4-10-2017

Untuk Indah,

Saya baik-baik di sini, banyak waktu untuk membaca, menulis, olahraga dan berdoa.
Terima kasih atas doa serta dukungannya kepada saya dan keluarga.
Terima kasih atas bantuannya yang selalu menyiapkan makanan dan minuman untuk saya sejak dari wagub sampai selesai tugas saya sebagai gubernur DKI.

Tuhan memberkati dan menolong Indah dan keluarganya. 

Salam BTP

Melody Sudah Siap Hengkang Dari JKT48 Sejak Lama

 Member General Manajer JKT48, Melody Nurramdhani Laksani akhirnya mengumumkan kelulusanya dari JKT48. Rupanya keinginan untuk lulus itu ...